Sejarah Hajar Aswad, Keutamaan Batu Hitam dari Surga

Kategori : Features, Ditulis pada : 04 November 2023, 20:03:57

Mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, tak lengkap rasanya jika tak menyentuh Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disinyalir berasal dari surga ini selalu menarik perhatian umat muslim karena memiliki banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, istimewanya dari batu hitam ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang harus Anda ketahui, sehingga Anda bisa memahami mengapa umat muslim berlomba untuk bisa mencium Hajar Aswad ketika melakukan ibadah haji atau umrah di Baitullah.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu yang Berasal dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu kebanyakan, yang umum kita temui di sekitar. Hal ini disebabkan batu hitam ini bukan asli dari bumi maupun luar angkasa, namun diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Seperti sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad ini bisa tiba di bumi, apakah turun bersama dengan turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah pada masa Nabi Ibrahim. Tentang Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang berasal dari bumi ataupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad sebab batu ini berwarna hitam, nama ini diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang artinya batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Namun, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah menjadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa manusia lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Namun, suatu saat Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Karena segala sesuatu yang berasal dari surga akan kembali ke surga sebelum hari akhir. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tidak bisa melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.

Kisah Peletakan Hajar Aswad di Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad ditemukan oleh Nabi Ismail kemudian oleh Nabi Adam ditaruh di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, lalu ia berikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum diletakkan di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa Hajar Aswad tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sambil menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Namun, Hajar Aswad pernah berpindah tempat dikarenakan banjir bandang yang melanda Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy bertengkar hebat dan saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke dekat Ka’bah. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang terkenal paling jujur yaitu Muhammad bin Abdullah.

Lalu, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku sepotong kain,” lalu dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau menaruh Hajar Aswad di atasnya. Lalu, beliau berkata, “Hendaknya setiap kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan mengantarkannya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang waktu itu masih berusia 30 tahun. 

Keistimewaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda semakin ingin menyentuh serta menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keutamaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang asalnya dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata kebesaran Allah. Belum pernah ditemui batu sejenis Hajar Aswad dalam sistem tata surya, jadi bukti bahwa batu hitam ini memang sangat istimewa.

Terletak di Masjidil Haram, dekat dengan Ka’bah

Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad terletak di dekat bangunan Ka’bah, tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya bisa melihat Hajar Aswad saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, atau sewaktu menunaikan ibadah haji dan umrah. Tentunya, ini akan semakin memberikan semangat Anda untuk segera berangkat haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik permulaan dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yaitu thawaf. Thawaf adalah berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali di awali dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Sehingga, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.

Mengusap dan) menciumnya merupakan sunnah Rasul

Hukum dari mengusap serta mencium Hajar Aswad merupakan sunnah Rasulullah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah menyaksikan Rasulullah mengusap serta mencium Hajar Aswad, seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanyalah sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat ataupun kemudharatan bagiku. Jika saja aku tak menyaksikan Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka aku juga enggan untuk melakukannya.”

Hal ini menunjukkan bahwa tujuan menyentuh dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Jadi saksi di hari kiamat bagi siapa saja yang menyentuh dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Tidak heran jika para jamaah haji atau umrah yang sedang menunaikan ibadah ingin menyentuh dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Sebab kelak di Hari Kiamat, Allah akan menghadirkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap serta menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah kelak membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata dan mulut yang bisa berbicara. Sebagai saksi bagi siapa saja yang menyentuh dan menciumnya dengan cara yang benar ketika di dunia.”

Itulah sejarah dan keistimewaan Hajar Aswad yang wajib Anda ketahui. Semoga Anda semua diberikan kemampuan untuk melaksanakan ke Baitullah agar bisa menjadi salah satu orang yang berkesempatan untuk mengusap dan mencium Hajar Aswad, ya!

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id